Dukuh Dempok, Menjadi Desa Binaan Imigrasi Pertama dari Kantor Imigrasi Jember

JEMBER – Pada Kamis, (12/10) Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jember mengadakan kegiatan Pembentukan Desa Binaan Imigrasi di Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember.  Desa tersebut mendapat keistimewaan karena menjadi desa pertama yang menjadi Desa Binaan Imigrasi dari Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jember. Desa yang telah diakui oleh belanda pada tahun 1902 tersebut dipilih sebagai desa binaan Imigrasi karena telah memiliki organisasi Pekerja Migran Indonesia yang telah berjalan baik dengan dukungan penuh dari perangkat Desa dan telah berafiliasi dengan organisasi Migran Care. Sudah beberapa kali Perangkat Desa memulangkan beberapa warganya dari Malaysia dan Singapura dengan bantuan Migran Care. Selain itu dalam riwayatnya, banyak warga Desa Dukuh Dempok yang juga bekerja di luar negeri hingga saat ini.

Pembentukan Desa Binaan Imigrasi tersebut disimbolkan dengan penandatangan dokumen peresmian dan pemberian plakat dari Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jember yang diwakili oleh Kepala Seksi Teknologi dan Informasi Keimigrasian, Mochammad Erfan, kepada Kepala Desa Dukuh Dempok, Miftahul Muni.

Miftahul Muni, menjelaskan bahwa kehadiran Imigrasi membawa keuntungan besar bagi Masyarakat setempat. “Saya sangat senang Imigrasi datang ke desa kami langsung, dengan menjadi desa binaan kantor Imigrasi, masyarakat kami yang akan bekerja di luar negeri, paling tidak akan tahu bagaimana mengurus paspor, apa kegunannya, dan bedanya dengan visa, agar tidak salah dalam pengurusannya”, ujar Miftahul.

Dalam kegiatan pembentukan Desa Binaan Imigrasi tersebut dihadiri pula oleh Kepala Subseksi Pemeriksaan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jember, Risma Nopriyandi, yang juga memberikan pemaparan tentang pengurusan paspor, fungsi, kegunaan dan peruntukannya. Risma menjelaskan secara runtut dari awal persyaratan yang harus disiapkan dan alur yang harus diikuti masyarakat dalam mengurus paspor, sekaligus menegaskan unuk pentingnya memberikan keterangan yang benar kepada petugas saat wawancara. “Jika membuat paspor untuk bekerja harus memberikan keterangan dengan jujur, jangan memberikan keterangan palsu, dan lengkapi juga persyaratannya demi keselamatan Masyarakat itu sendiri”, ujarnya. Risma menegaskan betapa mudahnya mengurus paspor di era sekarang mulai dari antrean yang sudah bisa didapatkan secara online dan kemudahan lainya. “Jadi kalau bapak ibu sekarang masih percaya jika bikin paspor itu susah, berarti bapak ibu masih belum paham, apalagi percaya dengan omongan dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Yang jelas urus paspor itu mudah, jangan mau dibohongi orang yang meminta uang lebih dari pada biaya PNBP yang telah ditentukan negara”, tambah Risma.

Kegiatan pembentukan Desa Binaan Imigrasi tersebut juga diramaikan dengan sesi tanya jawab dan sharing session terkait pengalaman suka duka beberapa peserta kegiatan yang sempat merasakan bekerja di luar negeri.

Imigrasi Jember Laksanakan Upacara Hari Kesaktian Pancasila

JEMBER – Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 01 Oktober 2023, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jember Kanwil Kemenkumham Jatim menggelar upacara pada Senin (02/10).
Bertemakan “Pancasila Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Maju” upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2023 ini di ikuti oleh seluruh ASN di lingkungan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jember Kanwil Kemenkumham Jatim.
Upacara yang di gelar di rooftop kantor tersebut di pimpin oleh Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jember Kanwil Kemenkumham Jatim, Erdiansyah, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara. Sementara itu bertindak sebagai komandan upacara yakni Kepala Sub Seksi Izin Tinggal, Daeni Wahyoedi.
Inspektur Upacara membacakan sambutan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Yasonna H. Laoly, yang menyampaikan pesan bahwa Indonesia merupakan Negara dengan berbagai keberagamannya seperti agama, ras, suku serta adat istiadat sehingga menjadikan Pancasila sebagai ideologi yang dapat menjaga persatuan dan kesatuan melalui nilai-nilai yang tercantum dalam pancasila. Hal itu terbukti melalui  sejarah pelaksanaan ketatanegaraan Indonesia dimana Pancasila mampu mengatasi setiap perbedaan- perbedaan dan pertentangan. Perbedaan dan pertentangan sebesar apapun yang timbul akan kembali reda dan dapat diatasi ketika perbedaan itu dikembalikan kepada falsafah Pancasila.
Selain itu, Yasonna juga menyampaikan pesan bahwa melalui perbedaan dapat terlihat jelas persatuan bangsa sesungguhny,a nilai luhur yang seharusnya di junjung tinggi oleh semua umat manusia karena persatuan itu sebagai cerminan kokohnya suatu negara berdaulat.
Mengakhiri sambutannya, Yasonna menyampaikan pesan juga untuk mengajak seluruh keluarga besar Kementerian Hukum dan HAM untuk menjadi teladan dan contoh dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila, bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia Maju serta mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Inspektur upacara juga menambahkan pesan “Kita bersatu membangun bangsa untuk mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang rukun, damai, adil dan sejahtera dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan. Maknai Kesaktian Pancasila dengan menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme mulai dari diri sendiri.  Pancasila membuat perbedaan menjadi kekayaan, Pancasila merajut keragaman jadi keindahan dan Pancasila itu menyatukan perbedaan”, tambahnya.